Keffiyeh, Identitas dan Simbol Revolusioner Warga Palestina

Politik  

Ditulis oleh Esthi Maharani

GAZA - Keffiyeh lebih dari sekadar tata busana warga Palestina. Kain yang biasa dipakai sebagai syal atau penutup kepala ini memiliki simbolisme yang mengakar bahkan menjadi bagian dari identitas Palestina.

Banyak pria Palestina mengenakan Keffiyeh mereka setiap hari. Sebagian besar generasi tua tidak dapat membayangkan keluar rumah tanpa mengenakannya di kepala mereka. Para pria yang lebih muda menganggapnya sebagai simbol revolusioner dan memakainya saat menghadapi pasukan Israel, menghadiri demonstrasi atau sekadar berpartisipasi dalam acara-acara tradisional Palestina.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Desain Keffiyeh menangkap esensi kehidupan Palestina. Daun zaitun melambangkan ketekunan, kekuatan dan ketahanan, serta budaya dan perdamaian. Pola jala melambangkan penangkapan ikan dan kedekatannya dengan laut, garis-garis lebar melambangkan rute komersial, dan garis-garis tipis adalah sejarah panjang Palestina.

Keffiyeh khas Palestina biasanya dibuat hitam dan putih, namun kini tersedia dalam berbagai warna. Variasi yang populer adalah putih, merah dan hitam, sebuah penghormatan kepada Yordania, negara yang menampung jumlah pengungsi Palestina terbesar dan memiliki "keterkaitan yang mendalam" dengan Palestina.

Fathi al-Jebrini yang berusia 87 tahun mengenakan kaffayeh setiap hari sejak ia muda. Ia mengaku sejak berusia 50 tahun tak satu hari pun ia pernah tanpa Keffiyeh di kepalanya. Ia mengatakan tradisi ini diwariskan turun-temurun, para pria Palestina tahu cara mengenakan Keffiyeh dari ayah dan kakek mereka.

"Mengenakan ini menjadi hal yang penting bagi kami untuk mengekspresikan identitas kami, terutama sejak Kota Tua dianggap destinasi wisata dan juga diinvasi pemukim yang mereka pikir ini negara mereka," kata Jebrini.

Selain itu, menurutnya syal merupakan busana tambahan yang menarik bagi siapa saja dan dengan pakaian apa saja. Serta membantu menjaga kehangatan para lansia di musim dingin karena mereka menggunakannya untuk menutupi kepala.

Di pasar kota tua, Badr al-Daour al-Tamimi memajang Keffiyeh di tokonya. Ia juga menata cinderamata Palestina lain untuk dijual ke turis dan terkadang untuk diekspor keluar negeri. Tamimi mengatakan Keffiyeh menjadi simbol bagi orang-orang yang membela Palestina dan sumber kebanggaan rakyat Palestina di seluruh dunia. Tentara Israel tak tahan melihat warga Palestina menggunakan Keffiyeh. Ia pernah melihat tentara Israel menyerang pria muda dan memaksa mereka melepas kaffayeh mereka.

"Ini warisan kami, kami mencoba mewarisinya pada generasi selanjutnya di keluarga kami, sangat penting untuk dilanjutkan dan bagi keluarga kami di pabrik ini," katanya.

"Keffiyeh tidak hanya untuk mencari uang, tapi melestarikan warisan Palestina," tambahnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Dunia dalam genggaman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image