Setahun Berlalu, Korban Gempa Turki Masih Terjebak di Kota-Kota Kontainer

Info Terkini  
Setahun setelah gempa bumi Turki, lebih dari 689 ribu orang terus tinggal di kontainer sementara  
Setahun setelah gempa bumi Turki, lebih dari 689 ribu orang terus tinggal di kontainer sementara

Ditulis oleh Esthi Maharani

ISTANBUL -- Setahun setelah gempa bumi yang menghancurkan sebagian besar wilayah selatan Turki, lebih dari 689.000 dari sekitar 3 juta pengungsi terus tinggal di kontainer sementara. Sekitar 1.200 orang tinggal di sekitar 300 kontainer di sebuah lahan milik sebuah perusahaan tekstil di Besni, sebuah kota di provinsi Adiyaman, di tenggara negara tersebut.

Banyak dari kontainer tersebut berukuran sekitar 21 meter persegi (226 kaki persegi), dengan ruangan yang tidak lebih panjang atau lebih lebar dari rentang lengan orang dewasa. Kontainer itu memiliki air mengalir, ruang mandi dan toilet kecil. Ketika ada keluarga yang pindah ke sana, biasanya ruangan tersebut kosong, meskipun Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) kemudian menyediakan beberapa kebutuhan penting seperti tempat tidur, lemari es, dan AC atau pemanas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penduduk di sini lebih beruntung daripada sebagian lainnya. Beberapa tunawisma di Adiyaman tetap berisiko terkena air yang terkontaminasi dan banyak kontainer rentan terhadap hujan dan dingin, menurut LSM Hayata Destek (Support to Life). Sementara itu, banyak pengungsi yang tinggal di tenda darurat atau bangunan yang rusak berat di Adiyaman. Di lokasi kontainer di Besni, kurangnya ruang membuat kehidupan menjadi sangat sulit, namun tidak ada kemungkinan bagi sebagian besar orang untuk meninggalkan tempat tersebut dalam waktu dekat.

Pemilik properti yang hancur biasanya berhak atas perumahan yang dibangun untuk para penyintas gempa oleh TOKI, badan perumahan yang didukung pemerintah. Namun banyak orang yang tinggal di lokasi tersebut dulunya menyewa. Di tengah kerusakan berskala besar di provinsi ini, kelangkaan properti yang aman menyebabkan harga sewa melonjak sekitar 300 persen – jauh melebihi kemampuan kebanyakan keluarga.

Pembangunan kembali secara massal diperlukan untuk menurunkan harga sewa, namun prosesnya berjalan lambat. Pasca gempa bumi 6 Februari tahun lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji seluruh bangunan yang terkena dampak akan dibangun kembali dalam waktu satu tahun. Dia kemudian berjanji untuk mengirimkan 319.000 unit rumah baru pada bulan ini, dengan jumlah yang sama akan dikirimkan pada tahun depan.

Namun, meskipun pembangunan 307.000 unit rumah telah dimulai, hanya 46.000 unit yang telah selesai dibangun pada bulan Januari, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup, Urbanisasi dan Perubahan Iklim.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Dunia dalam genggaman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image