Dunia arab

Utusan Palestina di PBB: Kekebalan Israel Harus Diakhiri

Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour menegaskan saat ini waktunya kekebalan Israel diakhiri
Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour menegaskan saat ini waktunya kekebalan Israel diakhiri

Ditulis oleh Esthi Maharani

TORONTO -- Utusan Palestina di PBB Riyad Mansour pada Senin (4/3/2024) mendesak negara-negara anggota PBB untuk menyerukan gencatan senjata. Ia menekankan para pemimpin Israel sudah tak tahu malu dan secara terbruka mengakui kejahatan yang mereka lakukan dan akan mereka lakukan terhadap warga Palestina.

Bahkan, lanjut dia, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyombongkan diri karena berhasil dan terus menerus tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional atau resolusi PBB. Israel juga telah berkali-kali menggagalkan upaya perdamaian.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Kekejaman ini hanya dapat dihentikan dengan mengakhiri kekebalan Israel. Ini waktunya kekebalan Israel diakhiri dan kita harus memasuki era baru pertanggungjawaban dan sanksi," ujar dia.

Ia pun memaparkan kekejaman Israel terhadap Palestina di Gaza termasuk dengan sengaja membuat rakyat Palestina kelaparan. “Israel telah menyebabkan kematian terhadap 2,3 juta warga Palestina dalam berbagai bentuk; pengeboman tanpa pandang bulu, eksekusi, penyakit, dehidrasi, dan kelaparan," kata Mansour saat debat mengenai veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai krisis Gaza pada 20 Februari.

"Kelaparan adalah salah satu metode perang yang digunakan oleh Israel. Israel membuat rakyat kami kelaparan,” tambahnya.

"Israel telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina, tak terkendali dan tanpa ampun," katanya.

Israel melakukan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang. Setidaknya 30.534 warga Palestina terbunuh dan 71.920 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza dan menyebabkan penduduk, khususnya di Gaza utara, berada di ambang kelaparan. Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Dunia dalam genggaman