Mampukah Gencatan Senjata di Gaza Tercapai Sebelum Ramadan?

Dunia arab  
Negosiator dari Hamas, Qatar, dan Mesir sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum Ramadan
Negosiator dari Hamas, Qatar, dan Mesir sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum Ramadan

Ditulis oleh Esthi Maharani

WASHINGTON -- Negosiator dari Hamas, Qatar, dan Mesir sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadan. Namun, negosiasi masih berlangsung alot. Israel tak mengirimkan delegasi ke Kairo, Mesir untuk perundingan soal gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Sementara Amerika Serikat melempar tanggung jawab dengan mengatakan kesepakatan tersebut berada di tangan Hamas. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kini kesepakatan gencatan senjata di Gaza berada di tangan Hamas. Washington, sekutu politik dan pendukung militer utama Israel serta sponsor perundingan gencatan senjata di Kairo, memberikan tanggung jawab pada Hamas untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Saat ini berada di tangan Hamas. Israel sudah kooperatif, terdapat tawaran rasional, jika kita sampai pada situasi dimana pertempuran terus berlanjut hingga Ramadhan, itu akan sangat berbahaya," kata Biden Selasa (5/3/2024).

Gedung Putih mengatakan kesepakatan yang diusulkan pada Hamas akan membebaskan sejumlah sandera yang diculik kelompok itu pada Oktober lalu dan menambah bantuan ke Gaza untuk mencegah kelaparan ketika rumah sakit-rumah sakit di pemukiman rakyat Palestina merawat anak-anak yang mengalami malnutrisi. Hamas akan memberikan daftar semua sandera yang ditawan di Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menekankan selama gencatan senjata selama enam pekan itu sandera yang sakit, lanjut usia dan perempuan akan dibebaskan. "Tahapan pertama gencatan sejata juga memungkinkan bantuan kemanusian ditingkatkan untuk membantu rakyat Gaza dan memberi waktu dan ruang untuk mengamankan pengaturan yang lebih tahan lama dan ketenangan yang berkelanjutan," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

Sebelumnya di Beirut pejabat Hamas Osama Hamdan mengulang tuntutan kelompoknya yaitu diakhirinya serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel dan mengembalikan semua warga Gaza yang terpaksa mengungsi ke rumah mereka. Ia mengatakan pertukaran sandera tidak bisa dilakukan kecuali setelah gencatan senjata.

Pernyataan ini mencerminkan pandangan Hamas, gencatan senjata harus menjadi langkah menuju penyelesaian konflik. Israel hanya ingin menghentikan pertempuran sementara untuk mengeluarkan sandera dari Gaza dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk tapi tidak akan mengakhiri konflik sampai mereka berhasil menumpas Hamas.

Kekerasan Israel-Palestina di Israel dan daerah pendudukan Palestina biasanya melonjak sepanjang bulan Ramadhan begitu pula permusuhan dunia Arab dan muslim terhadap Israel. Sehingga mendorong para pemimpin untuk mencapai kesepakatan sebelum itu.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Dunia dalam genggaman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image