Korsel Cinta Daging Babi dan Alkohol, Tapi Mulai Gencar Bidik Industri Halal

Info Terkini  

Meski Korea Selatan tidak merahasiakan ambisinya untuk menjalin hubungan bisnis dengan dunia Muslim, tetapi sikap sosial terhadap orang-orang Muslim dan budaya Islam seringkali tidak begitu ramah.

Asisten profesor di Universitas Keimyung yang berspesialisasi dalam Islam di Korea Selatan, Farrah Sheikh mengatakan beberapa orang Korea memandang produk halal sebagai saluran bagi Islam untuk "menyerang" masyarakat Korea.

Di Daegu, di mana para pejabat secara agresif mengejar pasar Muslim, rencana untuk membangun sebuah masjid kecil telah menghadapi tentangan sengit dari penduduk dan kelompok-kelompok Kristen konservatif.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada bulan Agustus tahun lalu, pelapor Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan "keprihatinan serius" kepada pemerintah Korea Selatan atas dugaan kegagalannya untuk mengatasi kampanye melawan masjid, yang termasuk memajang kepala babi di luar lokasi konstruksi dan spanduk yang menggambarkan Islam sebagai "agama jahat yang membunuh orang".

Setelah pemerintah mulai mempromosikan industri halal pada tahun 2015, beberapa kelompok Kristen mulai memperingatkan tentang potensi "Islamifikasi" Korea Selatan, dugaan masuknya Muslim dan kekhawatiran tentang risiko keamanan yang terkait dengan makanan halal.

Pada tahun 2016, usulan pembangunan zona industri untuk produksi produk bersertifikat halal di kota barat Iksan gagal karena oposisi dari kelompok-kelompok Kristen.

Pada 2018, Korea Selatan menyaksikan gelombang protes terhadap kedatangan beberapa ratus pencari suaka Muslim dari Yaman. Pada tahun yang sama, rencana untuk ruang sholat di Olimpiade Musim Dingin dibatalkan, menyusul protes keras oleh para juru kampanye anti-Muslim.

Bagi Muslim yang benar-benar tinggal di Korea Selatan, produk halal bisa sulit ditemukan. Meskipun ada restoran yang menawarkan makanan halal, tetapi kebanayakan berada di Seoul dan kota-kota besar lainnya.

Dengan sedikit produk halal yang tersedia di rak-rak supermarket, beberapa penduduk Muslim terpaksa mengimpor kembali mie instan "buatan Korea" bersertifikat halal untuk konsumsi mereka.

Ditanya tentang kurangnya produk halal di Korea Selatan, Samyang Foods mengatakan tidak ada permintaan domestik yang cukup untuk mendukung pasar saat ini.

"Namun, karena jumlah pengunjung dan penduduk Muslim di Korea meningkat, minat terhadap produk halal semakin meningkat. Samyang Food juga meninjau daya jual produk halal di pasar Korea untuk membuatnya lebih nyaman bagi konsumen Muslim domestik untuk membeli produk halal," kata seorang juru bicara.

Jika ingin cuan, sikap warga Korea Selatan terhadap Muslim harus berubah

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Dunia dalam genggaman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image